placeholder

your best pick for something trivial


  • Tentang Menulis (Proxy)

    I’ve been writing this post several times; write it, delete it, rewrite it, delete it again, write another topic, delete it all the same, and I loss count how many attempt it is already, but I’m rewrite it all over again, now in English. I don’t really know why it seems like I write better Continue reading

  • Tentang Mengkhawatirkan (Masa Depan)

    Tidak terasa sudah berjalan tiga tahun sejak impulsif terbesar dalam hidupku. Bagi yang belum tahu, tiga tahun lalu, tiba-tiba aku berpikir untuk membeli unit apartemen. Alasannya juga sangat sederhana; waktu itu aku menginap di unit apartemen teman kantor, dan merasa bahwa unit ini cukup menyenangkan. Tak lama kemudian, teman tersebut memperkenalkanku dengan tim sales pengelola Continue reading

  • Tentang Mengasuh (Anak)

    Sebelum mulai, agaknya kita perlu menjawab dulu sebuah pertanyaan besar terkait topik ini: “Tahu apa saya soal mengasuh anak?” Fair point, karena aku toh memang belum pernah menjadi orang tua, dan juga tidak berencana untuk menjadi orang tua dalam waktu dekat. Dengan kata lain, aku tidak memiliki kredibilitas yang paling dasar untuk bicara tentang mengasuh Continue reading

  • Tentang Membunuh (Waktu)

    Kalau dipikir-pikir, konsep ‘membunuh’ bisa dibilang sebagai konsep yang kuat juga, ya? Like … to kill someone is not something that most people usually do gitu, kan? Selain itu, menurutku konsep ini juga tidak bebas nilai—absolutely berat moral atau tindakan yang sangat berkaitan sekali dengan moral. Saking penuhnya dengan moral, banyak orang menolak tindakan aborsi Continue reading

  • Tentang Merendahkan (Selera)

    Kalau Coco Chanel pernah berkata, “Fashion you can buy, but style you must possess.”, Iris Apfel menggunakan kalimat, “You can’t buy style, you have to have it.” Tak jauh berbeda, Rachel Zoe juga mengatakan, “Style is a way to say who you are without having to speak.” Selain itu, entah siapa yang mengatakan, ada juga Continue reading

  • Tentang Menikmati (Kekalahan)

    Lahir di pertengahan akhir bulan Maret, Aries adalah zodiak yang menaungiku. Seperti kebanyakan orang yang juga memiliki zodiak yang sama, aku dikenal sebagai sosok yang ambisius dan kompetitif. Untuk kualitas yang pertama, menurutku aku sudah tidak terlalu ambisius seperti dulu. Entah apa yang mengubahku, mungkin hidup itu sendiri; yang jelas, ambisi yang muluk-muluk seperti menggulingkan Continue reading

  • Tentang Mempertanyakan (Moralitas)

    Bagi kamu yang belum tahu, tanggal 28 September setiap tahunnya merupakan hari aborsi aman internasional. Bagi orang Indonesia, tentu hari ini bukanlah yang secara umum diperingati; terlebih dirayakan. But anyway, let’s talk about abortion. Sebagai negara yang pernah menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di dunia (atau masih?), Indonesia bisa dibilang memiliki pandangan yang cukup Continue reading

  • Tentang Memaknai (Cemooh)

    Ketika Game of Thrones mulai diperkenalkan melalui layar kaca di musim pertamanya. Tak sedikit yang langsung jatuh cinta dengan tokoh Tyrion Lannister, seseorang dengan kondisi dwarfism dari klan Lannister, salah satu klan besar dan—bisa dibilang—yang paling kaya. Karena kondisi tubuhnya tersebut, Tyrion sampai memperoleh julukan ‘The Imp’. Namun, tidak seperti kebanyakan orang dengan kondisi serupa, Continue reading

  • Tentang Membaca (Subversif)

    Baru-baru ini (sejak bulan Juni lalu), aku mencoba kembali menekuni hobi membaca yang sempat kumiliki sewaktu masih berkuliah. Lebih tepatnya hobi membeli buku, sih, karena waktu itu pun rasanya lebih banyak buku yang kubeli, dibandingkan dengan buku yang kutamatkan. Nah, mungkin sudah bukan rahasia lagi, ya, kalau aku termasuk orang yang bermasalah dengan komitmen. Jadi, Continue reading

  • Tentang Merayu (Gemini)

    As you all know, beberapa waktu lalu, aku baru saja patah hati dengan berakhirnya hubungan yang sudah terjalin kurang lebih tujuh tahun. Nah, tadinya kupikir aku tidak akan menjalin hubungan lagi dengan siapa pun, kan? Bukan karena terlalu lelah dengan proses patah hati yang berlangsung berbulan-bulan itu, bukan. Bukan juga karena aku tidak percaya lagi Continue reading